Rabu, 29 Oktober 2014

TUGAS ARSITEKTUR LINGKUNGAN

TUGAS IV

ISU/POTENSI ALAMI MENJADI MODAL POKOK PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN.

Pemahaman terhadap Alam
  

  Dalam lingkungan alam, terdapat berbagai ekosistim dengan masing-masing siklus
hidupnya, dimana siklus hidup setiap mahmuk hidup mempunyai hubungan timbal balik
dengan yang organik dan anorganik, demikian juga dengan manusia. Manusia untuk
kelangsungan hidupnya juga membutuhkan penunjang kehidupaan yang organik dan
anorganik. Yang organik adalah semua yang berasal dari alam dan dapat kembali kealam,
tetapi yang menjadi masalah adalah yang anorganik, yaitu penunjang dalam bentuk fisik,
seringkali tidak selaras dengan sistim alamiah. Ketidak selarasan dengan sistim yang
alamiah dapat memicu berbagai macam perubahan di alam. Oleh karena itu perlu adanya
suatu sikap memahami perilaku alam yaitu memperhatikan bagaimana ekosistimekosistim
dialam bersuksesi. Sistim-sistim di alam pada umumnya mempunyai siklussiklus
tertutup dan apabila dari siklus tersebut mengalami gangguan sampai batas tertentu
masih mampu untuk beradaptasi. Tetapi bila sudah melampau batas kemampuan adaptasi,
maka akan terjadi perubahan-perubahan, transformasi dan sebagainya. Perubahan siklus
di alam akan berdampak pada kualitas hidup manusia.
   Sistim di alam Siklus tertutup dialam dan bila ada gangguan Sistim buatan manusia
Rangkaian akibat kegiatan manusia pada alam

  Kebutuhan hidup manusia dalam bentuk fisik seringkali memanfaatkan sumber daya
alam, seperti energi dan bahan bangunan tetapi juga memberikan dampak yang seringkali
tidak dapat diterima oleh alam. Apalagi dengan jumlah populasi manusia yang
berkembang pesat dan kemajuan teknologi yang makin canggih. Hal ini mempercepat
turunya kualitas alam dan rusaknya siklus ekosistim didalamnya. Dari sekian banyak
kebutuhan manusia dalam bentuk fisik salah satunya adalah bangunan serta sarana dan
prasarna sebagai wadah berlindung dan beraktivitas
   Bangunan didirikan berdasarkan rancangan yang dibuat oleh manusia yang seringkali
lebih menekankan pada kebutuhan manusia tanpa memperhatikan dampaknya terhadap
alam sekitarnya. Seharusnya manusia sadar betapa pentingnya kualitas alam sebagai
penunjang kehidupan, maka setiap kegiatan manusia seharusnya didasarkan pada
pemahaman terhadap alam termasuk pada perancangan arsitektur. Pemahaman terhadap
alam pada rancangan arsitektur adalah upaya untuk menyelaraskan rancangan dengan
alam, yaitu melalui memahami perilaku alam., ramah dan selaras terhadap alam.
   Keselarasan dengan alam merupakan upaya pengelolaan dan menjaga kualitas tanah, air
dan udara dari berbagai kegiatan manusia, agar siklus-siklus tertutup yang ada pada
setiap ekosistim, kecuali energi tetap berjalan untuk menghasilkan sumber daya alam.
   Manusia harus dapat bersikap transenden dalam mengelola alam, dan menyadari bahwa
hidupnya berada secara imanen dialam. Akibat kegiatan atau perubahan pada kondisi
alamiah akan berdampak pada siklus-siklus di alam. Hal ini dimungkinkan adanya
perubahan dan transformasi pada sumber daya alam yang dapat bedampak pada
kelangsungan hidup manusia Pemikiran rancangan arsitektur yang menekankan pada
ekologi, ramah terhadap alam, tidak boleh menghasilkan bangunan fisik yang
membahayakan siklus-siklus tertutup dari ekositim sebagai sumber daya yang ada
ditanah, air dan udara.
   Didalam ranah arsitektur ada pula konsep arsitektur yang menyelaraskan dengan alam
melalui menonjolkan dan melestarikan potensi, kondisi dan sosial budaya setempat atau
lokalitas, disebut dengan arsitektur vernacular. Pada konsep ini rancangan bangunan juga
menyelaraskan dengan alam, melalui bentuk bangunan, struktur bangunan, penggunaan
material setempat, dan sistim utilitas bangunan yang alamiah serta kesesuaian terhadap
iklim setempat. Sehingga dapat dikatakan arsitektur vernacular, secara tidak langsung
juga menggunakan pendekatan ekologi. Menurut Anselm (2006), bahwa arsitektur
vernacular lebih menonjolkan pada tradisi, sosial budaya masyarakat sebagai ukuran
kenyamanan manusia. Oleh karena itu arsitektur vernacular mempunyai bentuk atau style
yang sama disuatu tempat tetapi berbeda dengan ditempat yang lain, sesuai tradisi dan
sosial budaya masyarakatnya. Contohnya rumah-rumah Jawa dengan bentuk atap yang
tinggi dan bangunan yang terbuka untuk mengatasi iklim setempat dan sesuai dengan
budaya yang ada, kayu sebagai material setempat dan sedikit meneruskan radiasi
matahari.

   Arsitektur vernacular keselarasan terhadap alam sudah teruji dalam kurun waktu yang
lama, sehingga sudah terjadi keselarasan terhadap alam sekitarnya. Pada arsitektur
vernacular, wujud bangunan dan keselarasan terhadap alam lahir dari konsep social dan
budaya setempat.
 

2. Pendekatan ekologi pada perancangan arsitektur.
   Ada berbagai cara yang dilakukan dari pendekatan ekologi pada perncangan
arsitektur, tetapi pada umumnya mempunyai inti yang sama , antara lain : Yeang (2006),
me-definisikannya sebagai: Ecological design, is bioclimatic design, design with the
climate of the locality, and low energy design. Yeang, menekankan pada : integrasi
kondisi ekologi setempat, iklim makro dan mikro, kondisi tapak, program bangunan,
konsep design dan sistem yang tanggap pada iklim, penggunan energi yang rendah,
diawali dengan upaya perancangan secara pasif dengan mempertimbangkan bentuk,
konfigurasi, façade, orientasi bangunan, vegetasi, ventilasi alami, warna. Integrasi
tersebut dapat tercapai dengan mulus dan ramah, melalui 3 tingkatan; yaitu yang pertama
integrasi fisik dengan karakter fisik ekologi setempat, meliputi keadaan tanah, topografi,
air tanah, vegetasi, iklim dan sebagainya. Kedua, integrasi sistim-sistim dengan proses
alam, meliputi: cara penggunaan air, pengolahan dan pembuangan limbah cair, sistim
pembuangan dari bangunan dan pelepasan panas dari bangunan dan sebagainya. Yang
ketiga adalah, integrasi penggunaan sumber daya yang mencakup penggunaan sumber
daya alam yang berkelanjutan. 

Menurut Metallinou (2006), bahwa pendekatan ekologi pada rancangan arsitektur
atau eko arsitektur bukan merupakan konsep rancangan bangunan hi-tech yang spesifik,
tetapi konsep rancangan bangunan yang menekankan pada suatu kesadaran dan
keberanian sikap untuk memutuskan konsep rancangan bangunan yang menghargai
pentingnya keberlangsungan ekositim di alam. Pendekatan dan konsep rancangan
arsitektur seperti ini diharapkan mampu melindungi alam dan ekosistim didalamnya dari
kerusakan yang lebih parah, dan juga dapat menciptakan kenyamanan bagi penghuninya
secara fisik, sosial dan ekonomi.
Pendekatan ekologi pada perancangan arsitektur, Heinz Frick (1998), berpendapat
bahwa, eko-arsitektur tidak menentukan apa yang seharusnya terjadi dalam arsitektur,
karena tidak ada sifat khas yang mengikat sebagai standar atau ukuran baku. Namun
mencakup keselarasan antara manusia dan alam. Eko-arsitektur mengandung juga
dimensi waktu, alam, sosio-kultural, ruang dan teknik bangunan. Ini menunjukan bahwa
eko arsitektur bersifat kompleks, padat dan vital. Eko-arsitektur mengandung bagianbagian
arsitektur biologis (kemanusiaan dan kesehatan), arsitektur surya, arsitektur bionik
(teknik sipil dan konstruksi bgi kesehatan), serta biologi pembangunan. Oleh karena itu
eko arsitektur adalah istilah holistik yang sangat luas dan mengandung semua bidang.
Perbandingan siklus energi, materi pada rumah biasa dan rumah ekologis
Orientasi bangunan, Pencegah radiasi matahari dan Atap ganda

Mendekati masalah perancangan arsitektur dengan konsep ekologi, berarti ditujukan
pada pengelolaan tanah, air dan udara untuk keberlangsungan ekosistim. Efisiensi
penggunaan sumber daya alam tak terperbarui (energi) dengan mengupayakan energi
alternatif (solar, angin, air, bio). Menggunakan sumber daya alam terperbarui dengan
konsep siklus tertutup, daur ulang dan hemat energi mulai pengambilan dari alam sampai
pada penggunaan kembali, penyesuaian terhadap lingkungan sekitar, iklim, sosialbudaya,
dan ekonomi. Keselarasan dengan perilaku alam, dapat dicapai dengan konsep
perancangan arsitektur yang kontekstual, yaitu pengolahan perancangan tapak dan
bangunan yang sesuai potensi setempat. termasuk topografi, vegetasi dan kondisi alam
lainnya.
Material yang dipilih harus dipertimbangkan hemat energi mulai dari pemanfaatan
sebagai sumber daya alam sampai pada penggunaan di bangunan dan memungkinkan
daur ulang (berkelanjutan) dan limbah yang dapat sesuai dengan siklus di alam.
Konservasi sumberdaya alam dan keberlangsungan siklus-siklus ekosistim di alam,
pemilihan dan pemanfaatan bahan bangunan dengan menekankan pada daur ulang,
kesehatan penghuni dan dampak pada alam sekitarnya, energi yang efisien, dan
mempertahankan potensi setempat. Keselarasan rancangan arsitektur dengan alam juga
harus dapat menjaga kelestarian alam, baik vegetasi setempat maupun mahluk hidup
lainnya, dengan memperluas area hijau yang diharapkan dapat meningkatkan penyerapan
CO2 yang dihasilkan kegiatan manusia, dan melestarikan habitat mahluk hidup lain.
Ukuran kenyamanan penghuni secara fisik, sosial dan ekonomi, dicapai melalui :
penggunaan sistim-sistim dalam bangunan yang alamiah, ditekankan pada sistim-sistim
pasif, pengendalian iklim dan keselarasan dengan lingkungannya. Bentuk dan orientasi
bangunan didasarkan pada selaras dengan alam sekitarnya, kebutuhan penghuni dan
iklim, tidak mengarah pada bentuk bangunan atau style tertentu, tetapi mencapai
keselarasan dengan alam dan kenyamanan penghuni dipecahkan secara teknis dan ilmiah.
Untuk mendapatkan hasil rancangan yang mampu selaras dan sesuai dengan perilaku
alam, maka semua keputusan dari konsep perancangan harus melalui analisis secara
teknis dan ilmiah Pemikiran dan pertimbangan yang dilakukan memerlukan pemikiran
yang interdisiplin dan holistic karena sangat kompleks dan mencakup berbagai macam
keilmuan.
Integrasi sistim di alam dan sistim bangunan
Dari berbagai pendapat pada perancangan arsitektur dengan pendekatan ekologi, pada
intinya adalah, mendekati masalah perancangan arsitektur dengan menekankan pada
keselarasan bangunan dengan perilaku alam, mulai dari tahap pendirian sampai usia
bangunan habis. Bangunan sebagai pelindung manusia yang ketiga harus nyaman bagi
penghuni, selaras dengan perilaku alam, efisien dalam memanfatkan sumber daya alam,
ramah terhadap alam. Sehingga perencanaannya perlu memprediksi kemungkinankemungkinan
ketidak selarasan dengan alam yang akan timbul dimasa bangunan
didirikan, beroperasi sampai tidak digunakan, terutama dari penggunaan energi,
pembuangan limbah dari sistim-sistim yang digunakan dalam bangunan. Semua
keputusan yang diambil harus melalui pertimbangan secara teknis dan ilmiah yang
holistik dan interdisipliner. Tujuan perancangan arsitektur melalui pendekatan arsitektur
adalah upaya ikut menjaga keselarasan bangunan rancangan manusia dengan alam untuk
jangka waktu yang panjang. Keselarasan ini tercapai melalui kaitan dan kesatuan antara
kondisi alam, waktu, ruang dan kegiatan manusia yang menuntut perkembangan
teknologi yang mempertimbangkan nilai-kilai ekologi, dan merupakan suatu upaya yang
berkelanjutan. 


3. Kesimpulan.
   Pada pendekatan ekologi, ada berbagai macam sudut pandang dan penekanan, tetapi
semua mempunyai arah dan tujuan yang sama, yaitu konsep perancangan dengan :
• Mengupayakan terpeliharanya sumber daya alam, membantu mengurangi dampak
yang lebih parah dari pemanasan global, melalui pemahaman prilaku alam.
• Mengelola tanah, air dan udara untuk menjamin keberlangsungan siklus-siklus
ekosistim didalamnya, melalui sikap transenden terhadap alam tanpa melupakan
bahwa manusia adalan imanen dengan alam.
• Pemikiran dan keputusan dilakukan secara holistik, dan kontekstual
• Perancangan dilakukan secara teknis dan ilmiah.
• Menciptakan kenyamanan bagi penghuni secara fisik, sosial dan ekonomi melalui
sistim-sistim dalam bangunan yang selaras dengan alam, dan lingkungan sekitarnya.
• Penggunaan sistim-sistim bangunan yang hemat energi, diutamakan penggunaan
sistim-sistim pasif (alamiah), selaras dengan iklim setempat, daur ulang dan
menggunakan potensi setempat.
• Penggunaan material yang ekologis, setempat, sesuai iklim setempat, menggunakan
energi yang hemat mulai pengambilan dari alam sampai pada penggunaan pada
bangunan dan kemungkinan daur ulang.
• Meminimalkan dampak negatif pada alam, baik dampak dari limbah maupun
kegiatan.
• Meningkatkan penyerapan gas buang dengan memperluas dan melestarikan vegetasi
dan habitat mahluk hidup
• Menggunakan teknologi yang mempertimbangkan nilai-nilai ekologi.
• Menuju pada suatu perancangan bangunan yang berkelanjutan.
Dari pemikiran pendekatan diatas akan muncul pertimbangan-pertimbangan yang sangat
kompleks dan saling berhubungan secara timbal balik. Oleh karena itu dalam pendekatan
ekologis memerlukan pemecahan secara interdisipliner, yaitu keterlibatan berbagai
macam disiplin ilmu untuk mendapatkan hasil perancangan yang optimal bagi manusia
dan alam.

Tugas Arsitektur Lingkungan

TUGAS III

CONTOH BANGUNAN EKO ARSITEKTUR 

   
  Ekologi arsitektur  atau eko-arsitektur merupakan pembangunan secara holistis (berhubungan dengan sistem keseluruhan), yang memanfaatkan pengalaman manusia (tradisi dalam pembangunan), sebagai proses dan kerja sama antara manusia dan alam sekitarnya atau  pembangunan rumah atau tempat tinggal sebagai kebutuhan kehidupan manusia dalam hubungan timbal balik dengan lingkungan alamnya.



Kualitas arsitektur biasanya sulit diukur, garis batas antara arsitektur yang bermutu dan yang tidak bermutu. Kualitas arsitektur biasanya hanya memperhatikan bentuk bangunan dan konstruksinya, tetapi mengabaikan yang dirasakan sipengguna dan kualitas hidupnya. Apakah pengguna suatu bangunan merasa tertarik.



Pola Perencanaan Eko-Arsitektur selalu memanfaatkan alam sebagai berikut :



- Dinding, atap sebuah gedung sesuai dengan tugasnya, harus melidungi sinar panas, angin dan hujan.



- Intensitas energi baik yang terkandung dalam bahan bangunan yang digunakan saat pembangunan harus seminimal mungkin.



- Bangunan sedapat mungkin diarahkan menurut orientasi Timur-Barat dengan bagian Utara-Selatan menerima cahaya alam tanpa kesilauan


- Dinding suatu bangunan harus dapat memberi perlindungan terhadap panas. Daya serap panas dan tebalnya dinding sesuai dengan kebutuhan iklim/ suhu ruang di dalamnya. Bangunan yang memperhatikan penyegaran udara secara alami bisa menghemat banyak energi.Contoh - contoh Bangunannya Yaitu :

1) Bang & Olufsen
Lokasi: Struer, Denmark


Latar Belakang: Setelah membangun produk pertama mereka di loteng pada tahun 1925, Peter Bang & Olufsen Svend dibangun pabrik pertama mereka di Struer, Denmark dua tahun kemudian. Meskipun bangunan telah melihat banyak renovasi dan perluasan, terutama setelah dibakar oleh Jerman dalam Perang Dunia II, pabrik dan kantor pusat tetap ada sampai sekarang. Penambahan terbaru adalah gedung kantor pusat baru yang dirancang oleh Jan Søndergaard dari KHR Arsitek dan diselesaikan pada tahun 1998.

Apa yang Unik: Bangunan markas ini dimaksudkan untuk meniru produk Bang & Olufsen dalam kontras antara ringan dan berat, tembus dan transparansi. Bangunan ini juga merupakan rumah fasilitas pengukuran elektro-akustik swasta terbesar di dunia, yang mencakup ruang tamu pura-pura yang didalamnya dilakukan tes audio.

2) Cristalchile
Lokasi: Llay-Llay, Chile

Latar Belakang: Perusahaan botol kaca ini memilih untuk mendirikan pabrik mereka di kota Llay-Llay (yang berarti 'angin-angin' dalam bahasa Mapuche asli daerah), Chili, 53 mil sebelah utara Santiago. Guillermo Hevia, terkenal karena fokusnya pada desain pabrik berkelanjutan, merupakan arsitek utama proyek tersebut.

Apa yang Unik: Cristalchile menggunakan teknologi bioclimatic, selain itu juga dirancang untuk pengoptimalan ventilasi alam menggunakan angin kencang di daerah tersebut, lubang-lubang di bagian depan gedung kaca dan bukaan yang dibangun dalam bentuk atap bergelombang.

3) Paykar Bonyan Panel Factory
Lokasi: Parand, Iran

Latar Belakang: Pabrik ini terletak di sebuah kota industri di pinggiran ibukota Teheran. Tujuan dari proyek yang diselesaikan arsitek perusahaan ARAD Iran ini, adalah menantang sistem konstruksi tradisional yang terlihat di Iran.

Apa yang Unik: Secara keseluruhan, ide ini untuk membuat bangunan satu objek homogen, baik dalam sektor yang berbeda dari pabrik-pabrik produksi, kantor dan showroom dan dalam hal penampilan eksterior. Dan karena kawasan industri didedikasikan untuk membatasi polusi, para arsitek membangun pabrik dengan hati-hati dalam arah Utara-Selatan dengan berbagai bukaan yang memungkinkan untuk ventilasi udara alami, dan dengan demikian, tidak perlu AC.

4) Fiberline Factory
Lokasi: Middelfart, Denmark

Latar Belakang: Pemandangan Denmark terkenal karena kebanyakan dataran dengan beberapa bukit. Maka dari itu, Arsitek pabrik ini fokus pada desain yang sesuai dengan lingkungan sekitarnya. Fiberline, sebuah perusahaan berbasis fiberglass Denmark, memesan Jan Søndergaard dari perusahaan desain arsitektur KHR untuk proyek di tahun 2005. Seperti pabrik tradisional kebanyakan, bangunan terletak sepanjang jalan raya utama dan berisi fasilitas produksi dan kantor pusat yang mempunyai struktur yang sama.

Apa yang Unik: Supaya cocok dengan lingkungannya, gedung ini disusun sebagai suatu bukit 'buatan' dan dirancang dengan pengaruh lingkungan sekitarnya. Tiga pita di atas bangunan adalah potongan atap yang berfungsi sebagai skylight untuk menyediakan gedung dengan cahaya alami, dan mereka muncul menyerupai jembatan pada latar belakang. Bagian depan timur bangunan ditutupi fiberglass tembus, dibuat oleh pabrik Fiberline untuk menunjukan identitas mereka.

5) Everest Industries Factory Complex
Lokasi: Bhagwanpur, Roorkee, India

Apa yang Unik: Kelihatannya arsitek menggunakan payung-alat yang sederhana namun ekonomis-sebagai inspirasi dalam membangun suatu sistem naungan untuk pabrik ini. Menyadari iklim India kasar, arsitek mengatakan bahwa mereka cenderung untuk mencari harga yang terjangkau, jika solusi tidak konvensional untuk mengurangi biaya perawatan.Terbuat dari lembaran semen bergelombang dan didukung oleh rangka baja, payung-payung atap dirancang untuk memblokir sinar matahari langsung yang panas dan melindungi dari hujan lebat.

6) Mahle Metal Leve Tech Center
Lokasi: Jundiai, Sao Paolo, Brazil

Latar Belakang: Produsen bagian logam mobil ini terletak di tempat yang agak aneh untuk bangunan industri, yaitu di hutan hujan tropis. Ditugaskan untuk merancang bangunan tahun 2006, arsitek Brasil Roberto Loeb e Associados menyelesaikan bangunan pada tahun 2008.

Apa yang Unik: Terletak di kawasan hutan hujan Atlantik, arsitek merancang bangunan untuk mempertahankan topografi asli pemandangan, dan harus ramah lingkungan dengan menggunakan pencahayaan alami. Mungkin yang paling menarik adalah kolam reflektif besar di atap yang membantu menjaga kelembaban udara, bahkan mengurangi panas di dalam gedung, dan untuk menyediakan cadangan air yang besar kalua ada kebakaran.

7) Rioglass Solar Production Plant
Lokasi: Lena, Spain

Latar Belakang: Arsitek dari perusahaan Villanueva D. Arquitectos dibawa keluar ke sisi Atlantik Spanyol untuk merancang dan membangun pabrik untuk produsen panel surya ini. Tujuannya adalah untuk menciptakan sesuatu yang tidak konvensional yang masih memiliki biaya yang sama sebagai pabrik tradisional.

Apa Yang Unik: Pabrik Rioglass termasuk pabrik tradisional karena menggunakan panel beton, tetapi memiliki skyline 'dimodifikasi' di mana ia menggantikan panel sandwich biasa (semen dan wafer batu diisi dengan isolasi) dengan kaca. Panel kaca dibuat dengan bingkai baja diproduksi di bengkel untuk menghemat biaya, dan gelas itu sendiri terbuat dari sutra dicetak kaca yang dikeraskan, dengan warna-warna yang dipilih bertepatan dengan warna pemandangan di mana pabrik berada.

8) Serta International Center
Lokasi: Hoffman Estates, Illinois

Latar Belakang: Pabrik perusahaan kasur membuat penampilan langka di AS Festival Arsitektur Dunia untuk desain pabrik, menemukan tempat di shortlist penghargaan pada tahun 2009. Dirancang oleh firma arsitektur Epstein, rumah-rumah 65.000 kaki persegi bangunan kantor, show room grosir, dan area presentasi bersama dengan 25.000 kaki persegi riset & pusat pengembangan.

Apa yang Unik: Dalam perencanaan dan perancangan bangunan, Epstein memfokuskan prioritas mereka pada kesehatan mental dan fisik pekerja Sertã's (Pekerja bangunan). Faktor ini menjadi keputusan untuk membangun pabrik di samping sistem lahan basah alami, serta penggabungan cahaya alami, ventilasi alami, ruang kerja outdoor, dan banyak pandangan dari lahan basah untuk pekerja. Dalam rangka untuk menjaga fitur ini sama di seluruh bangunan, dibangun horizontal, bukan vertikal.

9) Ipekyol Textile Factory
Lokasi: Edime, Turkey

Latar Belakang: Pabrik tekstil ini duduk di sepetak tanah di sepanjang jalan menuju ibukota Kırklareli. Emre Arolat, sang Arsitek bangunan menyelesaikannya pada tahun 2008.

Apa yang Unik: Karena keterbatasan sebidang tanah di mana ia berada, bangunan ini semua bagiannya menjadi satu. Taman ditempatkan di antara bagian-bagian bangunan untuk melonggarkan rasa gedung dan memberi karyawan tempat untuk istirahat dalam cahaya alami dan udara. Juga, semua bagian gedung memiliki frame transparan untuk menciptakan kontinuitas visual di seluruh elemennya.

10) Volkswagen Transparent Factory
Lokasi: Dresden, Gerrmany

Latar Belakang: Pabrik ini hampir seluruhnya terbuat dari kaca, maka daru itu diberi nama Jerman 'Gläserne manufaktur,' yang secara harfiah diterjemahkan sebagai 'pabrik yang terbuat dari kaca.' Pabrik yang selesai pada tahun 2001 oleh arsitektur perusahaan Jerman Henn Architekten ini, adalah lokasi terakhir dalam perakitan mobil Volkswagen, yang fokus utamanya adalah sedan line mewah perusahaan, Phaeton.

Apa yang Unik: Pabrik kaca ini dirancang untuk membuat proses produksi transparan kepada semua orang. Hal ini dilakukan dengan membuat dinding di dalam pabrik dengan kaca, dan membuat ramah-pengunjung, tanpa cerobong asap, suara keras atau produk samping beracun. Glaserne manufaktur dapat menampung hingga 250 wisatawan per hari, dan juga menjadi tempat penyelenggaraan berbagai pameran dan acara.

11) Boeing Manufacturing Site
Lokasi: Everett, Washington

Latar Belakang: Boeing site di Everett pada awalnya dibangun pada tahun 1968 menjadi rumah untuk produksi dan perakitan Boeing 747 karena fasilitas mereka di Seattle terlalu kecil. Setelah ekspansi besar selama beberapa dekade terakhir, Boeing telah menambah 767, 777 dan 787 model Dreamliner untuk jalur produksi di Everett. Lebih dari 2.600 dari 3.000 pesawat dibangun di sini, atau lebih dari 80 persen armada di seluruh dunia.

Apa yang Unik: Seperti yang Anda bayangkan, bangunan apapun di mana 747 dirakit harus besar. Bahkan, pabrik Boeing di Everett diakui oleh Guinness Book of World Records sebagai gedung terbesar di dunia dengan volume 472,000,000 kaki kubik dan mencakup 98,3 hektar lahan. Bangunan ini mempunyai departemen pemadam api sendiri, pasukan keamanan, klinik medis, gardu listrik, dan pabrik pengolahan air. Dan untuk mencegah kelebihan air dan banjir di atap, air badai dikendalikan melalui sistem lahan basah rekayasa dan kolam induk yang terbesar yang dapat menampung 20.000.000 galon.

12) Audi R8
Lokasi: Necarksulm, Germany

Latar Belakang: Pabrik ini dibangun kembali pada 1873 ketika sedang didirikan sebagai sebuah pabrik mesin rajut. Beberapa tahun kemudian mereka mulai memproduksi penny-farthings, dan perlahan-lahan bergerak ke arah manufaktur mobil setelahnya. Pada tahun 1969, pemilik pabrik, NSU Motorenwerke AG, dibeli oleh Volkswagen dan bergabung dengan Auto Union untuk membentuk Audi, yang mengelola pabrik hari ini. Meskipun hanya setengah ukuran pabrik utama dan markas Audi di Ingolstadt, Jerman, pabrik ini adalah tempat untuk memproduksi.

Apa yang Unik: Tidak seperti kebanyakan pabrik-pabrik besar, dimana semua potongan dirakit dan dilas dengan robot, pengelasan untuk R8 dilakukan oleh manusia. Robot digunakan untuk menyusun bagian-bagiannya, dan para pekerja manusia menggabungkan bagian-bagian itu. Secara total, dibutuhkan 120 karyawan Audi dalam waktu satu minggu untuk menghasilkan R8 tunggal. Untungnya, orang-orang Neckarsulm multi-taskers yang baik, sehingga bisa memproduksi sekitar 28 R8 per hari.

13) Farmacias Ahumada Distribution Center
Lokasi: Santiago, Chile

Latar Belakang: Seperti pabrik Cristalchile, pusat distribusi Farmacias Ahumada terkenal dengan desainnya yang eko-sadar, berkat keahlian arsitektur Guillermo Hevia. Pabrik berlokasi di Santiago, di mana merek toko obat pertama dimulai pada tahun 1969. Setelah tumbuh menjadi rantai toko obat terbesar di Amerika Latin, perusahaan membangun sebuah pusat distribusi yang lebih besar dan kantor pusat. Ini adalah terobosan terbaru, selesai tahun 2006.

Apa yang Menarik: pusat distribusi Farmacias Ahumada adalah proyek bioclimatic pertama di Chile. Menggunakan teknologi geothermic untuk daerah yang berbeda pengkondisian bangunan, angin dan tenaga surya, dan menggunakan pencahayaan zenithal alam. Arsitek menggunakan teknologi BIOCLIM yang memastikan bahwa desain dan fungsi yang baik untuk perlindungan lingkungan, penghematan energi, dan kualitas kerja. BIOCLIM adalah komputer penghasil sistem simulasi yang digunakan untuk memprediksi bagaimana desain pabrik akan berfungsi.

14) Intel's Fab32, Semiconductor Manufacturing Plant
Lokasi: Chandler, Arizona

Latar Belakang: Fab32 adalah fasilitas manufaktur 300mm keenam Intel, dan fasilitas manufaktur 45 nanometer pertama. Investasinya $ 3 milyar dolar dimulai pada tahun 2005, dan bangunan ini secara resmi dibuka pada tahun 2007. CH2M Hill adalah arsitek utama proyek tersebut.

Apa yang Unik: Pabrik ini adalah kunci bagi upaya pengembangan industri semikonduktor untuk menjadi lebih ramah lingkungan. Fab32 menggunakan skylight alam, energi matahari, kolam retensi, dan atap reflektif. Peralatan kontrol juga dioptimalkan untuk energi-berkat tabungan untuk tidur '' mode-dan fokus pada daur ulang air dan bahan kimia untuk mengurangi limbah yang telah menyebabkan penurunan 15 persen emisi gas rumah kaca dan konservasi 70 persen air yang digunakan. Proyek ini mencari sebutan sebagai pabrik pertama perusahaan LEED-bersertifikat.

15) Photopia Limited Warehouse and Workshop

Lokasi: Gyeounggi-do, South Korea

Latar Belakang: Dijuluki 'Purple Paus', pabrik ini merupakan salah satu bangunan baru di Kompleks Industri Informasi Penerbitan Budaya Paju (Paju Book City, singkatnya) Terletak 30 menit perjalanan di luar kota Seoul, kota yang baru dibangun hanya 7 tahun, tetapi kelihatan menjadi pusat penerbitan masa depan Korea Selatan.

Apa yang Unik: Bangunan ini pada dasarnya adalahsatu logam besar, diwarnai ungu secara besar-besaran secara selang-seling melalui kompleks industri yang relatif tidak berwarna yang mereka sebut rumah. Tujuan dari arsitek ini adalah untuk membangun sesuatu yang akan membuat Kota Buku Paju lebih hidup dalam warna, tetapi juga melayani sebagai simbol untuk gerakan dan energi yang lebih di kota yang relatif statis ini.

Tugas Arsitektur Lingkungan

TUGAS II

BANGUNAN HEMAT ENERGI

Arsitektur Hijau
   Arsitektur hijau, adalah adalah sebuah pendekatan untuk membangun dengan meminimalkan efek yang berbahaya pada kesehatan manusia dan lingkungan. Arsitek atau desainer “hijau” berupaya untuk menjaga udara, air, dan bumi dengan memilih bahan bangunan dan praktek pembangunan yang ramah lingkungan.
    Properti yang ramah lingkungan kini tidak sekadar kebutuhan manusia. Lebih dari itu, properti yang ”hijau” dan hemat energi telah menjadi tren global yang mempercepat pergerakan roda industri properti, sekaligus simbol kemajuan teknologi
Efisiensi, kemudahan, mobilitas tinggi, serba instan atau apapun namanya merupakan bagian dari kehidupan urban. Sebuah gaya hidup yang paling diminati oleh sebagian besar orang sebagai manusia modern. Pola hidup urban dianggap dapat mendatangkan keuntungan lebih besar dari segi material, maka dari itu orang berbondong-bondong memadati perkotaan.
 
Prinsip dasar arsitektir hijau
1. Hemat energi / Conserving energy : Pengoperasian bangunan harus meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik ( sebisa mungkin memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan ).
2. Memperhatikan kondisi iklim / Working with climate : Mendisain bagunan harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan sumber energi yang ada.
3. Minimizing new resources : mendisain dengan mengoptimalkan kebutuhan sumberdaya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut tidak habis dan dapat digunakan di masa mendatang /
Penggunaan material bangunan yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan sumber daya alam.
4. Tidak berdampak negative bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan tersebut / Respect for site : Bangunan yang akan dibangun, nantinya jangan sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika nanti bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan tidak berubah.( tidak merusak lingkungan yang ada ).
5. Merespon keadaan tapak dari bangunan / Respect for user : Dalam merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua kebutuhannya.
6. Menetapkan seluruh prinsip – prinsip green architecture secara keseluruhan: Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan sesuai kebutuhan bangunan kita.
Contoh Bangunan Hemat Energi
Building and Construction Academy (BCA) telah memberi contoh bagaimana sebuah bangunan bisa disebut hijau (green). BCA membangun kembali gedungnya yang disebut BCA Academy hingga menjadi sebuah kompleks bangunan yang disebut zero energy building (ZEP) atau bangunan nol energi.
 
 
Disebut nol energi karena bangunan yang dirancang oleh DP Architect itu memproduksi energi untuk keperluan sehari-hari dengan menggunakan panel tenaga matahari. BCA Academy juga memanfaatkan kekayaan alam semaksimal mungkin.
 
Selain menggunakan tenaga matahari sebagai sumber energi, mereka juga menampung air hujan untuk digunakan sebagai toilet. Hampir tidak ada sisi gedung yang tidak terkena sinar matahari sehingga menghemat penggunaan listrik untuk penerangan, terutama di siang hari.
 
Dibandingkan dengan gedung-gedung dengan kapasitas serupa, penggunaan energi di BCA Academy jauh lebih hemat. Berdasarkan tarif listrik 21,69 sen per kwh, bangunan ini berhasil menghemat pengeluaran hingga 84.000 dollar Singapura per tahun.
 
Sejumlah fitur menarik dari bangunan seluas 4.500 meter persegi itu antara lain sistem peneduh yang ditempatkan secara strategis sehingga bangunan terlindung dari terik matahari, namun interior bangunan tetap mendapat cahaya alami.
 
Di negara tropis, penggunaan energi listrik terbesar adalah untuk air conditioner. Para arsitek BCA menyiasati tingginya temperatur dengan tanaman rambat yang ditanam secara vertikal. Ada dua manfaat sekaligus dengan sistem ini, yaitu dinding terlindung dari paparan langsung sinar matahari sekaligus untuk menurunkan temperatur dalam ruangan.
 
 

 
 
Disini untuk menggunakan bangunan Hemat energi bisa menggunakan Jenis Bahan-bahannya,yaitu:
  1. Semen, keramik, batu bata, aluminium, kaca, dan baja sebagai bahan baku utama dalam pembuatan sebuah bangunan berperan penting dalam mewujudkan konsep bangunan ramah lingkungan. 
  2. kerangka bangunan utama dan atap, sekarang material kayu sudah mulai digantikan material baja ringan. illegal logging akibat pembabatan kayu hutan yang tak terkendali menempatkan bangunan berbahan kayu mulai berkurang .
    Baja ringan dapat dipilih berdasarkan beberapa tingkatan kualitas tergantung dari bahan bakunya. Rangka atap dari baja memiliki keunggulan yaitu lebih kuat, antikarat, antikeropos, antirayap, lentur, mudah dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak membebani konstruksi dan fondasi, serta dapat dipasang dengan perhitungan desain arsitektur dan kalkulasi teknik sipil.
  3. Kusen jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan bahan aluminium sebagai generasi bahan bangunan masa datang. Aluminium memiliki keunggulan dapat didaur ulang (digunakan ulang), bebas racun dan zat pemicu kanker, bebas perawatan dan praktis (sesuai gaya hidup modern), dengan desain khusus mengurangi transmisi panas dan bising (hemat energi, hemat biaya), lebih kuat, tahan lama, antikarat, tidak perlu diganti sama sekali hanya karet pengganjal saja, tersedia beragam warna, bentuk, dan ukuran dengan tekstur variasi (klasik, kayu).
  4. Bahan dinding dipilih yang mampu menyerap panas matahari dengan baik. Batu bata alami atau fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur, semen, dan bahan lain) memiliki karakteristik tahan api, kuat terhadap tekanan tinggi, daya serap air rendah, kedap suara, dan menyerap panas matahari secara signifikan.
  5. Penggunaan keramik pada dinding menggeser wallpaper merupakan salah satu bentuk inovasi desain. Dinding keramik memberikan kemudahan dalam perawatan, pembersihan dinding (tidak perlu dicat ulang, cukup dilap), motif beragam dengan warna pilihan eksklusif dan elegan, serta menyuguhkan suasana ruang yang bervariasi.
    Fungsi setiap ruang dalam rumah berbeda-beda sehingga membuat desain dan bahan lantai menjadi beragam, seperti marmer, granit, keramik, teraso, dan parquet. Merangkai lantai tidak selalu membutuhkan bahan yang mahal untuk tampil artistik.
  6. Konsep ramah lingkungan juga telah merambah ke dunia sanitasi. Septic tank dengan penyaring biologis (biological filter septic tank)berbahan fiberglass dirancang dengan teknologi khusus untuk tidak mencemari lingkungan, memiliki sistem penguraian secara bertahap, dilengkapi dengan sistem desinfektan, hemat lahan, antibocor atau tidak rembes, tahan korosi, pemasangan mudah dan cepat, serta tidak membutuhkan perawatan khusus..
  7. Penggunaan panel sel surya meringankan kebutuhan energi listrik bangunan dan memberikan keuntungan tidak perlu takut kebakaran, hubungan pendek (korsleting), bebas polusi, hemat listrik, hemat biaya listrik, dan rendah perawatan. Panel sel surya diletakkan di atas atap, berada tepat pada jalur sinar matahari dari timur ke barat dengan posisi miring. Kapasitas panel sel surya harus terus ditingkatkan sehingga kelak dapat memenuhi kebutuhan energi listrik setiap bangunan.