BANGUNAN HEMAT ENERGI
Arsitektur Hijau
Arsitektur hijau, adalah adalah sebuah pendekatan untuk membangun dengan meminimalkan efek yang berbahaya pada kesehatan manusia dan lingkungan. Arsitek atau desainer “hijau” berupaya untuk menjaga udara, air, dan bumi dengan memilih bahan bangunan dan praktek pembangunan yang ramah lingkungan.
Arsitektur hijau, adalah adalah sebuah pendekatan untuk membangun dengan meminimalkan efek yang berbahaya pada kesehatan manusia dan lingkungan. Arsitek atau desainer “hijau” berupaya untuk menjaga udara, air, dan bumi dengan memilih bahan bangunan dan praktek pembangunan yang ramah lingkungan.
Properti yang ramah lingkungan kini tidak sekadar kebutuhan
manusia. Lebih dari itu, properti yang ”hijau” dan hemat energi telah
menjadi tren global yang mempercepat pergerakan roda industri properti,
sekaligus simbol kemajuan teknologi
Efisiensi, kemudahan, mobilitas tinggi, serba instan atau apapun
namanya merupakan bagian dari kehidupan urban. Sebuah gaya hidup yang
paling diminati oleh sebagian besar orang sebagai manusia modern. Pola
hidup urban dianggap dapat mendatangkan keuntungan lebih besar dari segi
material, maka dari itu orang berbondong-bondong memadati perkotaan.
Prinsip dasar arsitektir hijau
1. Hemat energi / Conserving energy : Pengoperasian bangunan harus
meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik ( sebisa mungkin
memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan ).
2. Memperhatikan kondisi iklim / Working with climate : Mendisain
bagunan harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan
sumber energi yang ada.
3. Minimizing new resources : mendisain dengan mengoptimalkan
kebutuhan sumberdaya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut tidak
habis dan dapat digunakan di masa mendatang /
Penggunaan material bangunan yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan sumber daya alam.
4. Tidak berdampak negative bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni
bangunan tersebut / Respect for site : Bangunan yang akan dibangun,
nantinya jangan sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika
nanti bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan
tidak berubah.( tidak merusak lingkungan yang ada ).
5. Merespon keadaan tapak dari bangunan / Respect for user : Dalam
merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan
memenuhi semua kebutuhannya.
6. Menetapkan seluruh prinsip – prinsip green architecture secara
keseluruhan: Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan
sesuai kebutuhan bangunan kita.Contoh Bangunan Hemat Energi
Building and Construction Academy (BCA) telah memberi contoh
bagaimana sebuah bangunan bisa disebut hijau (green). BCA membangun
kembali gedungnya yang disebut BCA Academy hingga menjadi sebuah
kompleks bangunan yang disebut zero energy building (ZEP) atau bangunan
nol energi.
Disebut nol energi karena bangunan yang dirancang oleh DP Architect
itu memproduksi energi untuk keperluan sehari-hari dengan menggunakan
panel tenaga matahari. BCA Academy juga memanfaatkan kekayaan alam
semaksimal mungkin.
Selain menggunakan tenaga matahari sebagai sumber energi, mereka
juga menampung air hujan untuk digunakan sebagai toilet. Hampir tidak
ada sisi gedung yang tidak terkena sinar matahari sehingga menghemat
penggunaan listrik untuk penerangan, terutama di siang hari.
Dibandingkan dengan gedung-gedung dengan kapasitas serupa,
penggunaan energi di BCA Academy jauh lebih hemat. Berdasarkan tarif
listrik 21,69 sen per kwh, bangunan ini berhasil menghemat pengeluaran
hingga 84.000 dollar Singapura per tahun.
Sejumlah fitur menarik dari bangunan seluas 4.500 meter persegi itu
antara lain sistem peneduh yang ditempatkan secara strategis sehingga
bangunan terlindung dari terik matahari, namun interior bangunan tetap
mendapat cahaya alami.
Di negara tropis, penggunaan energi listrik terbesar adalah untuk
air conditioner. Para arsitek BCA menyiasati tingginya temperatur dengan
tanaman rambat yang ditanam secara vertikal. Ada dua manfaat sekaligus
dengan sistem ini, yaitu dinding terlindung dari paparan langsung sinar
matahari sekaligus untuk menurunkan temperatur dalam ruangan.
- Semen, keramik, batu bata, aluminium, kaca, dan baja sebagai bahan baku utama dalam pembuatan sebuah bangunan berperan penting dalam mewujudkan konsep bangunan ramah lingkungan.
- kerangka bangunan utama dan atap, sekarang material kayu sudah mulai digantikan material baja ringan. illegal logging akibat pembabatan kayu hutan yang tak terkendali menempatkan bangunan berbahan kayu mulai berkurang .
Baja ringan dapat dipilih berdasarkan beberapa tingkatan kualitas tergantung dari bahan bakunya. Rangka atap dari baja memiliki keunggulan yaitu lebih kuat, antikarat, antikeropos, antirayap, lentur, mudah dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak membebani konstruksi dan fondasi, serta dapat dipasang dengan perhitungan desain arsitektur dan kalkulasi teknik sipil. - Kusen jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan bahan aluminium sebagai generasi bahan bangunan masa datang. Aluminium memiliki keunggulan dapat didaur ulang (digunakan ulang), bebas racun dan zat pemicu kanker, bebas perawatan dan praktis (sesuai gaya hidup modern), dengan desain khusus mengurangi transmisi panas dan bising (hemat energi, hemat biaya), lebih kuat, tahan lama, antikarat, tidak perlu diganti sama sekali hanya karet pengganjal saja, tersedia beragam warna, bentuk, dan ukuran dengan tekstur variasi (klasik, kayu).
- Bahan dinding dipilih yang mampu menyerap panas matahari dengan baik. Batu bata alami atau fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur, semen, dan bahan lain) memiliki karakteristik tahan api, kuat terhadap tekanan tinggi, daya serap air rendah, kedap suara, dan menyerap panas matahari secara signifikan.
- Penggunaan keramik pada dinding menggeser wallpaper merupakan
salah satu bentuk inovasi desain. Dinding keramik memberikan kemudahan
dalam perawatan, pembersihan dinding (tidak perlu dicat ulang, cukup
dilap), motif beragam dengan warna pilihan eksklusif dan elegan, serta
menyuguhkan suasana ruang yang bervariasi.
Fungsi setiap ruang dalam rumah berbeda-beda sehingga membuat desain dan bahan lantai menjadi beragam, seperti marmer, granit, keramik, teraso, dan parquet. Merangkai lantai tidak selalu membutuhkan bahan yang mahal untuk tampil artistik. - Konsep ramah lingkungan juga telah merambah ke dunia sanitasi. Septic tank dengan penyaring biologis (biological filter septic tank)berbahan fiberglass dirancang dengan teknologi khusus untuk tidak mencemari lingkungan, memiliki sistem penguraian secara bertahap, dilengkapi dengan sistem desinfektan, hemat lahan, antibocor atau tidak rembes, tahan korosi, pemasangan mudah dan cepat, serta tidak membutuhkan perawatan khusus..
- Penggunaan panel sel surya meringankan kebutuhan energi listrik bangunan dan memberikan keuntungan tidak perlu takut kebakaran, hubungan pendek (korsleting), bebas polusi, hemat listrik, hemat biaya listrik, dan rendah perawatan. Panel sel surya diletakkan di atas atap, berada tepat pada jalur sinar matahari dari timur ke barat dengan posisi miring. Kapasitas panel sel surya harus terus ditingkatkan sehingga kelak dapat memenuhi kebutuhan energi listrik setiap bangunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar